Search This Blog

Saturday, March 1, 2014

Cerpen trigonometri

Waktu saya disuruh membuat cerpen matematika tentang trigonometri, saya bingung, bagaimana bisa ya? Namun, saya akhirnya membuat cerpen seperti ini:
 TRIGONOMETRI?? 
Hari minggu malam, hari terakhir weekend aku bersiap-siap untuk menyambut hari senin lagi. Aku memegang hanphone ku dan mengetikkan beberapa kata di sms. “Besok ada pr?” tanyaku di sms “G” jawab temanku singkat “Makasih” “Y” Aku mulai merapikan buku dan menuju ke kamar secepatnya, lalu tertidur pulas Jam alarm berbunyi tepat di sebelah telingaku, udara pagi yang dingin terasa di tubuh sampai aku malas untuk bangun, tapi bagaimanapun aku harus bangun untuk sekolah. Sesampai sekolah aku langsung bergegas menuju ke kelas karena aku dating tepat saat bel berbunyi, sesampai kelas, aku berkeringat dan kakiu pegal sekali, apalagi, kelasku berada di lantai dua. Aku langsung menaruh tasku yang berat karena berisi banyak buku, aku melihat teman-temanku yang sibuk mengerjakan sesuatu, mereka berlarian kesana kemari sambil berteriak seperti orang kebingungan. “Apa itu?” tanyaku “Pr mat” Aku berpikir sejenak, bukannya tidak ada pr? Aku mencari cari temanku yang menjawab sms ku. “Nii.., katamu tidak ada pr hari ini” “Eh, iya kok” “Lho, tapi, teman-teman mengerjakan pr mat” “Oh, ya itu soalnya, aku sudah selesai kerja, jadi aku gak ada pr ri…” “Yah.. bilang dong dari kemarin” “Sorry deh..” Guru sudah memasuki kelas dan kami mulai memasuki pelajaran, aku ingat bahwa pelajaran kedua adalah pelajaran mat, aku lalu bertanya kepada teman sebangkuku, halaman berapa pr mat tersebut, aku lalu mengintip halaman di buku matku, sampailah aku di halaman tersebut. Aku membaca soal tersebut satu persatu, tak satupun aku mengerti, kalau tidak salah ini trigonometri, pikirku. Aku tidak ada yang mengerti tentang ini, bagaimana aku bias mengerjakannya, aku juga tidak bisa mencontoh pr teman karena guru yang satu ini sedang mengajar galak sekali. Aku memilih menyerah dan tidak mengerjakannya. Pelajaran pertama pun selesai dan akhirnya pelajaran kedua pun dimulai. Guru matematika tidak segera memasuki ruangan, dan aku sesegera mungkin mengeluarkan bukuku dan sebenarnya aku ingin meminjam buku temanku tapi, baru saja aku selesai membuka halamannya, guru mat sudah masuk ke kelas. “Baiklah, mari kita mulai pelajarannya, apakah kita harus membahas pr dulu?” Tidak ada yang menjawab, “Baiklah, Ri, silahkan mejawab pertanyaan pertama” “Eh?” Aku sama sekali tidak menjawab pertanyaan, “ Saya tidak tahu..” kata ku sambil menunduk dengan nada takut. Guru tersebut menghela napas dan bertanya, “Masih ada yang belum mengerti tentang trigonometri?” Kami semua mengangkat tangan, aku juga mengangkat tangan setelah semuanya mengangkat tangan, guru mat kami mengambil spidol papan dan mulai menuliskan beberapa kalimat di papan. “Baiklah, coba lihat ini, dasar dari Trigonometri adalah Konsep kesebangunan segitiga siku-siku. Sisi-sisi yang bersesuaian pada dua bangun datar yang sebangun memiliki perbandingan yang sama. Trigonometri memiliki dasar perbandingan yang menggunakan sudut-sudut istimewa, antara lain, 0 derajat, 30 derajat, 45 derajat, 60 derajat, 90 derajat” “Untuk apa sudut-sudut itu?” seorang anak berteriak “Sudut-sudut ini digunakan untuk perbandingan sin, cos tan, sec, cosec, cotan, perbandingan ini digunakan seperti ini” Guru kami mulai menulis di papan Sin: de/mi Cos: sa/mi Tan:de/sa “Dalam trigonometri, kita membandingkan dengan segitiga siku-siku, jadi, sin, cos, tan digunakan untuk menghitung sisi-sisi nya.De=depan sudut, Mi=sisi miring, Sa=samping sudut.” “Lalu untuk apa itu cosec, secan, cotan?” “Secan adalah kebalikan dari cos atau1/cos. Cosec adalah kebalikan dari sin atau 1/sin, sedangkan cotan adalah kebalikan dari tan atau 1/tan” “Oooohhh…..” kata semua teman sekelasku serempak, termasuk aku. Kami lalu diberi latihan soal dan kami harus menjawab pr yang kemarin, aku mengerjakan soal tersebut satu-persatu: sin 30: ½ sin 90: 1 ……… …….... Aku lalu mengerjakannnya sesuai catatanku dan mengerjakan beberapa soal bergambar segitiga siku-siku: Aku menuliskan buram juga tentang sa, de, mi agar lebih mudah mengerjakan: Setelah aku mengumpulkannya, aku tidak mendapat nilai terbaik tapi, lumayanlah, paling tidak aku sudah mengerti.


No comments:

Post a Comment