Search This Blog

Wednesday, March 25, 2015

Live In SMAK Santa Maria Malang (Doctors 4)

Pada tanggal 20 Oktober malam, aku mengepak bajuku ke dalam koper, karena pada tanggal 21 Oktober sampai tanggal 23 Oktober 2014 SMAK Santa Maria Malang akan mengadakan acara Live In yang keempat. Acara ini diadakan setahun sekali bagi murid-murid kelas XI, dan kegiatan ini mempunyai julukan 'doctors'. Pada tahun keempat ini, gelar yang diberikan atau tema yang diangkat adalah 'Doctors 4' atau kepanjangan dari Do Care To Others For Our Responsibility. Pada tahun keempat ini, kegiatan diadakan di Peniwen, kabupaten Malang, untuk lebih jelasnya ada di tiga dusun di desa Peniwen yaitu dusun kalongan, kampungtengah dan putukrejo. Sebelumnya, kami sudah dibagi secara acak oleh pihak sekolah sesuai tempat dusun dan rumah yang akan ditempati.

Tanggal 21 Oktober 2014, semua siswa diharuskan berkumpul di aula pada pukul 06.55 pagi WIB, sebelum berangkat, kami mengadakan misa di aula terlebih dahulu, misa dilakukan pada pukul 07.30 pagi dan selesai pukul 08.30. Dalam acara tersebut, kami berfoto terlebih dahulu bersama dengan kelas masing-masing sebelum berangkat, kami juga dipersilahkan istirahat dan makan di kantin sekolah. Sebelum itu, kami juga dibagi buku panduan atau buku refleksi untuk diisi selama kegiatan Live In.

Sekitar pukul 10.00, kami berangkat ke desa Peniwen dengan truk tentara, sepanjang perjalanan kami bernyanyi dan bermain agar tidak bosan. Ada juga diantara kami yang ketiduran dalam perjalanan, tidak hanya itu, semakin lama, udara juga semakin panas. Beberapa kali kami mengira kalau kami sudah sampai ke desa Peniwen, tapi ternyata, desa Peniwen lebih jauh daripada yang kami perkirakan.

Pukul 1 siang, kami semua berhenti di depan gereja kristen di desa Peniwen setelah kami melewati perjalanan jauh dan juga melewati perbukitan seperti hutan. Kami semua turun dari truk sambil membawa barang bawaan kami dan memasuki gereja untuk berkumpul sekaligus menerima pengarahan. di dalam gereja kami dikelompokkan berdasarkan desa dan tempat tinggal yang sudah ditentukan. Setelah pembagian selesai, kami semua diantar berdasarkan dusun dan rumah tempat kami akan tinggal sementara. Kami semua disambut baik oleh pemilik rumah di sana, kami diperkenankan isstirahat sebentar sekaligus makan siang.

Sebelum berlanjut, sebenarnya, apa sih kegiatan DOCTORS 4 ini? apa sebenarnya tujuan kami tinggal jauh dari rumah dan jauh dari kota? Seperti kepanjangan dari kalimat itu sendiri Do Care To Others For Our Responsibility, di acara ini, tujuan kami adalah membantu sesama kami yang berada di daerah terpencil. Memang, warga di desa Peniwen bukanlah warga yang sangat kekurangan, namun, disini, mereka memiliki kesederhanaan dalam hidup seperti kebanyakan warga desa lainnya. desa Peniwen juga dikelilingi oleh gunung dan persawahan. Kami juga punya tujuan lain yaitu, membuat kami sendiri menjadi mandiri.

Maka dari itu, yang kami lakukan tentu saja membantu keseharian warga di sana sekaligus belajar mandiri. selain itu, kami juga bisa bermain bersama di lingkungan tersebut, keadaan jalanan di desa yang cukup sepi membuat kami bisa berjalan-jalan menikmati udara segar sekaligus melihat pemandangan, kami juga bisa bersepeda bersama teman-teman. Pada malam harinya, kami semua dikumpulkan di gereja untuk mendengarkan beberapa sejarah tentang desa Peniwen.

Pada hari kedua, kami semua bangun pagi-pagi dan melakukan rutinitas kami, kami juga membantu kegiatan sehari-hari pemilik rumah tempat kami tinggal seperti menyapu atau mengepel. Kami juga membantu memasak serta membantu pekerjaan pemilik rumah seperti bertani atau menjaga toko. Setelah sarapan kami masih membantu pekerjaan oemilik rumah. Setelah itu, kami bersiap-siap untuk acara games di siang hari. Acara games ini merupakan games yang mengandalkan kerja kelompok sekaligus mengelilingi desa Peniwen, hal ini berarti perlu energi yang besar untuk menjelajahi desa karena desa Peniwen dikelilingi sawah dan gunung. Sebelum memulai games, kami harus membentuk kelompok lagi yang terdiri dari sekitar 8 sampai 10 orang, tak tanggung-tanggung, kelompok terbentuk mencapai 14 kelompok.

Pertama, rintangan yamg harus kami lewati berada sekitar beberapa ratus meter dari tempat start, permainan pertama yaitu mengambil bola di tengah balok-balok kayu yang dipasang berbentuk persegi dan persegi panjang. Untuk mengambil bole tersebut, kami harus mengangkat salah satu teman kami agar tidak menjatuhkan balok-balok kayu yang dipasang. jika berhasil, kami harus menuju permainan berikutnya yang membuat kami menuruni bukit terjal dan menyebrangi sungai. Di mana ada sungai berarti adalah permainan air, tentu saja permainan ini membuat kami senang dan segar karena udara yang kami rasakan panas. Tak hanya berakhir di situ, kami harus menuruni bukit lagi, menyebrangi aliran sungai, mendaki, menyelesaikan beberapa games dan permainan terakhir harus kami lalui dengan mendaki jalanan terjal. Karena perjalanan tersebut menghabiskan banyak energi kami, kami sangat kelelahan dan beristirahat beberapa kali, namun, kami pantang menyerah untuk mendaki menuju garis finish. untuk mencapai garis finish, kami harus membawa sebatang bambu atau tongkat sambil menaiki tangga. Di garis finish, sudah ada beberapa kelompok yang sudah sampai terlebih dulu, sambil makan siang kami juga berteduh.

Malam hari sudah menunggu kami, sudah ada acara spesial yang menunggu kami, yaitu malam perpisahan karena, esok hari kami sudah harus kembali lagi ke kota Malang. Acara tersebut dipandu oleh seorang MC dari desa Peniwen, acara tersebut diisi dengan tampilan dari masing-masing kelas, dan ada juga acara komedi. Begitu juga acara berikutnya juga diisi dengan acara api unggun dan acara-acara meriah lainnya. Kami semua pulang cukup malam hari itu.

Keesokan harinya, kami bangun dan menjalani kegiatan seperti biasanya, hanya saja hari tersebut, kami harus mengepak barang-barang kami karena kami akan meninggalkan desa Peniwen. Sebelum kami berangkat, kami semua sarapan dan mengambil beberapa foto bersama dengan pemilik rumah. Pukul 10.00 pagi, kami semua berkumpul di gereja untuk mengucapkan selamat tinggal dan berpamitan dengan kepala desa. Kami juga makan siang sebelum berangkat kembali pulang.

Pukul 11 siang, kami berangkat kembali pulang dan sekitar pukul 1 siang kami sampai di sekolah kami tercinta, SMAK Santa Maria. Pengalaman tersebut memang menyenangkan sekaligus melelahkan tapi pengalaman tersebut menjadi berarti karena kami banyak mendapat pengalaman hidup yang berharga.

-Fin-

No comments:

Post a Comment